Kata
Pengantar
Alhamdulillah dan puji syukur ke hadirat Allah SWT kami
ucapkan atas terselesaikannya klipang yang berjudul “Asuhan Keperawatan dan Pelayanan Kesehatan”. Tanpa ridha dan kasih sayang
serta petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini disusun sebagai panduan
pambelajaran IKD 1. Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat digunakan oleh Mahasiswa sebagai pegangan dalam mempelajari sejarah
perkembangan pendidikan keperawatan. Juga merupakan harapan kami bahwa dengan hadirnya makalah
ini akan mempermudah para pengajar dalam proses belajar-mengajar di Universitas maupun diluar
Universitas..
Akhirnya,
sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, kami mengharapkan
saran dan kritik, khususnya dari teman-teman dan bapak/ibu dosen IKD. Kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah lah yang Punya dan
Mahakuasa terima kasih kepada Bu
Faridah,SST.,M.Kes yang telah membimbing kami.
Sidoarjo,
6 Oktober 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................
1
Daftar Isi
.......................................................................................................................
2
I. Asuhan Keperawatan
A.
Pengertian
.............................................................................................................
3
B.
Tahap-Tahap Asuhan Keperawatan
...................................................................... 3
C.
Fungsi Asuhan Keperawatan
................................................................................
8
D.
Tujuan Asuhan Keperawatan
............................................................................... 8
II.
Pelayanan Kesehatan
A.
Pengertian ...............................................................................................................
9
B.
Jenis Pelayanan Kesehatan
......................................................................................10
C.
Program-Program Pokok Pada Bidang Keperawatan
.............................................11
Daftar
Pustaka
............................................................................................................
12
Asuhan Keperawatan
A. Pengertian
1. Merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
2. Suatu proses
atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada
klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan KDM,
dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman
pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika
keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab
keperawatan. (DPP PPNI, 1999)
Menurut Ali (1997) proses keperawatan adalah metode
asuhan keperawatan yang ilmiah,sistematis,dinamis,dan terus- menerus serta berkesinambungan
dalam rangka pemecahan masalah kesehatan pasien/klien,di mulai dari pengkajian
(pengumpulan data,analisis data,dan penentuan masalah) diagnosis keperawatan,
pelaksanaan, dan penilaian
tindakan
keperawatan. Asuhan keperawatan di berikan dalam upaya memenuhi kebutuhan
klien. Menurut A Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan
fisiologis meliputi oksigen,cairan,nutrisi, kebutuhan rasa aman dan
perlindungan,kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki,kebutuhan akan harga diri
dan kebutuhan aktualisasi diri.
B. Tahap-tahap
Asuhan Keperawatan
1.
Pengkajian
Pengkajian adalah upaya
mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis
sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik,
mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga
kegiatan,yaitu pengumpulan data,analisis data,dan penentuan masalah kesehatan
serta keperawatan.
a) Pengumpulan data
Tujuan : Diperoleh data
dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus di ambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik,mental,sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Data tersebut harus
akurat dan mudah di analisis.
Jenis
data antara lain Data objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu
pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah,
serta warna
kulit.Data
subjekyif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau
dari keluarga pasien/saksi lain misalnya,kepala pusing,nyeri,dan mual.
Adapun
focus dalam pengumpulan data meliputi
1)
Status kesehatan sebelumnya dan sekarang
2)
Pola koping sebelumnya dan sekarang
3)
Fungsi status sebelumnya dan sekarang
4)
Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan
5)
Resiko untuk masalah potensial
6)
Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien
b)
Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan
berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
c)
Perumusan Masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan
beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi
dengan asuhan keperawatan (masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan
lebih memerlukan tindakan medis. Selanjutnya disusun diagnosis keperawatan
sesuai dengan prioritas. Prioritas masalah ditentukan berdasarkan criteria
penting dan segera. Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan
komplikasi, sedangkan segera mencakup waktu misalnya pada pasien stroke yang
tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang
lebih parah atau kematian. Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki
kebutuhan menurut Maslow, yaitu : Keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan
yang mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
2. Diagnosa Keperawatan
Pengertian Diagnosa keperawatan adalah suatu
pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko
perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akontabilitas
dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga
status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000). Perumusan
diagnosa keperawatan :
1)
Actual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan.
2)
Resiko: menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak di lakukan
intervensi.
3)
Kemungkinan : menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan
masalah keperawatan kemungkinan.
4)
Wellness : keputusan klinik tentang keadaan individu,keluarga,atau masyarakat
dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih
tinggi.
5)
Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan
resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau
situasi tertentu.
3.
Rencana Keperawatan
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang
di uraikan dalam hasil yang di harapkan (Gordon,1994). Merupakan pedoman
tertulis untuk perawatan klien. Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap
perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan.
Rencana asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi
konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai
hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan asuhan yang
berkualitas tinggi dan konsisten. Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur
pertukaran informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana perawatan
tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang(potter,1997)
4.
Implementasi Keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana
tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien
mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
kesehatan klien. Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut
:
Tahap 1 : persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat
untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
Tahap 2 : intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan
dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan : independen,dependen,dan
interdependen.
Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan
yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
5. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan
proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat
dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses
tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan
antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya. Sasaran evaluasi adalah sebagai
berikut:
1)
Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah disusun.
2)
Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di
rumuskan dalam rencana evaluasi.
Hasil
evaluasi:
Terdapat
3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
1)
Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan perbaikan/kemajuan sesuai
dengan criteria yang telah di tetapkan.
2)
Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal,
sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.
3)
Tujuan tidak tercapai,apabila pasien tidak menunjukan perubahan/kemajuan sama
sekali bahkan timbul masalah baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji
secara lebih mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor
lain yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan. Setelah
seorang perawat melakukan seluruh proses keperawatan dari pengkajian sampai
dengan evaluasi kepada pasien,seluruh tindakannya harus di dokumentasikan
dengan benar
dalam
dokumentasi keperawatan.
6. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau
tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang
berwenang (potter 2005).
Potter
juga menjelaskan tentang tujuan dalam pendokumentasian yaitu :
a.
Komunikasi
Sebagai cara bagi tim kesehatan untuk
mengkomunikasikan (menjelaskan) perawatan klien termasuk perawatan
individual,edukasi klien dan penggunaan rujukan untuk rencana pemulangan.
b.
Tagihan financial
Dokumentasi dapat menjelaskan sejauhmana lembaga
perawatan mendapatkan ganti rugi (reimburse) atas pelayanan yang diberikan bagi
klien.
c.
Edukasi
Dengan catatan ini peserta didik belajar tentang
pola yang harus ditemui dalm berbagai masalah kesehatan dan menjadi mampu untuk
mengantisipasi tipe perawatan yang dibutuhkan klien.
d.
Pengkajian
Catatan memberikan data yang digunakan perawat untuk
mengidentifikasi dan mendukung diagnose keperawatan dan merencanakan intervensi
yang sesuai.
e.
Riset
Perawat dapat menggunakan catatan klien selama studi
riset untuk mengumpulkan informasi tentang faktor-faktor tertentu.
f.
Audit dan pemantauan
Tinjauan teratur tentang informasi pada catatan
klienmemberi dasar untuk evaluasi tentang kualitas dan ketepatan perawatan yang
diberikan dalam suatu institusi.
g.
Dokumentasi legal
Pendokumentasian yang akurat adalah salah satu
pertahanan diri
terbaik
terhadap tuntutan yang berkaitan dengan asuhan keperawatan.
Dokumentasi
penting untuk meningkatkan efisiensi dan perawatan
klien
secara individual. Ada enam penting penting dalam dokumentasi
keperawatan
yaitu :
a.
Dasar factual
Informasi
tentang klien dan perawatannya harus berdasarkan fakta yaitu apa yang perawat
lihat,dengar dan rasakan.
b.
Keakuratan
Catatan klien harus akurat
sehingga dokumentasi yang tepat dapat dipertahankan klien.
c. Kelengkapan
Informasi
yang dimasukan dalam catatan harus lengkap,mengandung informasi singkat tentang
perawtan klien.
d.
Keterkinian
Memasukan
data secara tepat waktu penting dalam perawatan bersama klien.
e.
Organisasi
Perawat
mengkomunikasikan informasi dalam format atau urutan yang logis. Contoh catatan
secara teratur menggambarkan nyeri klien,pengkajian dan intervensi perawat dan
dokter.
f.
Kerahasiaan
Informasi
yang diberikan oleh seseorang keorang lain dengan kepercayaan dan keyakinan
bahwa informasi tersebut tidak akan dibocorkan Melalui dokumentasi keperawatan.
Melalui dokumentasi
keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien. Hal ini akan bermanfaat bagi
peningkatan mutu pelayanan dan bahan pertimbangan dalam kenaikan jenjang
karir/kenaikan pangkat. Selain itu dokumentasi keperawatan juga dapat
menggambarkan tentang kinerja seorang perawat.
C. FUNGSI ASUHAN KEPERAWATAN
Proses Keperawatan berfungsi sebagai berikut.
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis
dan ilmiah bagi tenaga keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui
asuhan keperawatan .
2. Memberi ciri profesionalisasi asuhan keperawatan
melalui pendekatan pemecahan masalah dan pendekatan komunikasi yang efektif dan
efisien.
D. TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN
Adapun tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan antara lain
a. Membantu individu untuk mandiri
b. Mengajak individu atau masyarakat berpartisipasi dalam bidang kesehatan
c. Membantu individu mengembangkan potensi untuk memelihara kesehatan
secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara
kesehatannya
d. Membantu individu memperoleh derajat kesehatan yang optimal. [1]
PELAYANAN KESEHATAN
A. PENGERTIAN
1. Sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran
masyarakat. (Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo)
2. Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan
sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat. (Levey dan
Loomba {1973})
3. Setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok dan atupun masyarakat. (Depkes RI tahun 2009).[2]
Jadi pelayanan
kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif((pencegahan),
kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan,keluarga,kelompok
atau masyarakat,lingkungan.
Yang dimagsud sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan adalah input,proses,output,dampak,umpanbalik.
Input adalah sub elemen – sub elemen yang diperlukan sebagai masukan untuk berfungsinya sistem.
Proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan sehingga mengasilkan sesuatu (keluaran) yang direncanakan.
Output adalah hal-hal yang dihasilkan oleh proses.
Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu lamanya.
Umpan balik adalah hasil dari proses yang sekaligus sebagai masukan untuk sistem tersebut. Lingkungan adalah dunia diluar sistem yang mempengaruhi sistem tersebut.[3]
Yang dimagsud sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan adalah input,proses,output,dampak,umpanbalik.
Input adalah sub elemen – sub elemen yang diperlukan sebagai masukan untuk berfungsinya sistem.
Proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan sehingga mengasilkan sesuatu (keluaran) yang direncanakan.
Output adalah hal-hal yang dihasilkan oleh proses.
Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu lamanya.
Umpan balik adalah hasil dari proses yang sekaligus sebagai masukan untuk sistem tersebut. Lingkungan adalah dunia diluar sistem yang mempengaruhi sistem tersebut.[3]
- JENIS PELAYANAN KESEHATAN
Menurut
pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum
dapat dibedakan atas dua, yaitu:
- Pelayanan kedokteran : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.
- Pelayanan kesehatan masyarakat : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompokkesehatan masyarakat (public health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat.[4]
Ø Pelayanan
Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan
Semuanya dapat dilaksanakan oleh
tenaga keperawatan dalam meningkatkan drajat kesehatan. Sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan, maka pelayanan keperawatan yang dilakukan perawat dalam
pelayanannya memiliki tugas, diantaranya member asuhan keperawatan keluarga,
komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan akan memberikan asuhan
keperawatan secara umum pada pelayanan rujukan.
Pada lingkup pelayanan rujukan tugas
perawat adalah memberikan asuhan keperawatan pada ruang lingkup atau lingkup
rujukannya seperti pada anak, maka perawat harus memberikan asuhan keperawatan
pada anak melalui pendekatan proses keperawatan anak, untuk lingkup keperawatan
jiwa, perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
jiwa, dan lain-lain[5]
C.
POKOK-POKOK
PROGRAM PADA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
1.
Pelayanan
Kedokteran :
• Tenaga pelaksaannya adalah tenaga para dokter
• Perhatian utamanya adalah penyembuhan penyakit
• Sasaran utamanya adalah perseorangan atau keluarga
• Kurang memperhatikan efisiensi
• Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika kedokteran
• Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat undang-undang
• Penghasilan diperoleh dari imbal jasa
• Bertanggung jawab hanya kepada penderita
• Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan bahkan mendapat saingan
• Masalah administrasi sangat sederhana
• Tenaga pelaksaannya adalah tenaga para dokter
• Perhatian utamanya adalah penyembuhan penyakit
• Sasaran utamanya adalah perseorangan atau keluarga
• Kurang memperhatikan efisiensi
• Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika kedokteran
• Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat undang-undang
• Penghasilan diperoleh dari imbal jasa
• Bertanggung jawab hanya kepada penderita
• Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan bahkan mendapat saingan
• Masalah administrasi sangat sederhana
2.
Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
•
Tenaga pelaksanaanya terutama ahli kesehatan masyarakat
• Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit
• Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan
• Selalu berupaya mencari cara yang efisien
• Dapat menarik perhatian masyarakat
• Menjalankan fungsi dengan mengorganisir masyarakat dan mendapat dukungan undang-undang
• Pengasilan berupa gaji dari pemerintah
• Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat
• Dapat memonopoli upaya kesehatan
• Mengadapi berbagai persoalan kepemimpinan. [6]
• Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit
• Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan
• Selalu berupaya mencari cara yang efisien
• Dapat menarik perhatian masyarakat
• Menjalankan fungsi dengan mengorganisir masyarakat dan mendapat dukungan undang-undang
• Pengasilan berupa gaji dari pemerintah
• Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat
• Dapat memonopoli upaya kesehatan
• Mengadapi berbagai persoalan kepemimpinan. [6]
DAFTAR PUSTAKA
Jtptunimus-gdl-nitaamelia-53413-3-babii.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar