Kata
Pengantar
Alhamdulillah dan puji syukur ke hadirat Allah SWT kami
ucapkan atas terselesaikannya klipang yang berjudul “Biomekanika”. Tanpa ridha dan kasih sayang
serta petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini disusun sebagai panduan
pambelajaran IDK 1. Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat digunakan oleh Mahasiswa sebagai pegangan dalam mempelajari sejarah
perkembangan pendidikan keperawatan. Juga merupakan harapan kami bahwa dengan hadirnya makalah
ini akan mempermudah para pengajar dalam proses belajar-mengajar di Universitas maupun diluar
Universitas..
Akhirnya,
sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, kami mengharapkan
saran dan kritik, khususnya dari teman-teman dan bapak/ibu dosen IKD. Kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah lah yang Punya dan
Mahakuasa terima kasih kepada Bu Agoes
Santika, ST yang telah membimbing kami.
Sidoarjo,
7
November
2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.....................................................................................................................
2
Daftar Isi
...............................................................................................................................
3
BAB I : PENDAHULUAN
...................................................................................................
4
BAB II : PEMBAHASAN
A.
Penegertian
Biomekanika
....................................................................................
5
B.
Hukum Dasar
Biomekanika .................................................................................
5
C.
Penggunaan Pada
Klinik
......................................................................................
7
D.
Penggunaan Pada
Klinik .......................................................................................
8
E.
Gaya Yang
Bekerja Pada Manusia Dan Penggunaan Pada Klinik ........................10
F.
Balistokardiograf
..................................................................................................
13
G.
Aplikasi Hukum
Hidrostatika Dalam Keperawatan .............................................. 14
H.
Aplikasi Hukum
Hidrodinamika Dalam Keperawatan ......................................... 15
BAB III : PENUTUP
...............................................................................................................17
Daftar Pustaka
........................................................................................................................
18
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Ada
dua bidang yang termasuk dalam fisika kedokteran yaitu : bidang kedokteran dan
bidang fisika. Yang meliputi :
- Penggunaan ilmu fisika untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.
- Penggunaan fisika dalam praktek kedokteran yaitu meliputi alat ultrasonik, laser, radiasi, dan sebagainya.
Dan
fisika kedokteran dibagi menjadi : Fisika Kesehatan dan Kedokteran Enginering.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengetian Biomekanik?
2. Apa
dasar hukum Biomekanik?
3. Apa
saja gaya yang bekerja pada tubuh manusia?
4. Sebutkan
aplikasi hukum hidrostatika yang diterapkan dalam keperawatan !
5. Sebutkan
aplikasi hukum hidrodinamika yang diterapkan dalam keperawatan !
C. TUJUAN
Untuk
mengetahui tentang Biomekanik dan penerapannya dalam dunia keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
BIOMEKANIKA
Biomekanika adalah suatu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak
benda dan gaya-gaya yang menyebabkan gerak benda itu. Cara terbaik untuk menerangkan
soal gerak ialah metode hitung analisis. Penerapan mekanika dalam bidang hayati
disebut biomekanika.
Gaya adalah sesuatu tarikan
atau dorongan yang bekerja pada benda. Gaya yang paling kita kenal adalah gaya
gravitasi yang dilakukan oleh bumi terhadap setiap benda yang dinamakan berat
benda. Gaya ini, dapat juga terjadi diruang hampa tanpa adanya persentuhan, dan
dapat pula digunakan untuk menerangkan gaya-gaya yang ada di dalam tubuh,
baikdalam keadaan statis maupun dinamis.
- HUKUM DASAR BIOMEKANIKA
Dalam biomekanika memakai
hukum dasar yang dirumuskan oleh Isaac Newton (1643-1727) untuk mempelajari
gerakan pada mekanik pada manusia dan hewan. Newton mula-mula mengembangkan
hukum gerakan dan menjelaskan gaya tarik gravitasi antara dua benda.
Lebih dari dua abad hukum
gerakan Newton merupakan landasan bagi ilmu mekanika. Namun pada abad ke XX
tampaknya hukum Newton tidak mampu menyatakan skala atom dan kecepatan cahaya (3x108
mS-1) Hukum Newton sangat memadai dan banyak penggunaanya di
dalam bidang astronomi,geologi,biomekanik dan tekhnik. Ada 3 Hukum dasar
mekanika yang di cetuskan oleh Newton yaitu:
- Hukum Newton Pertama
- Hukum Newton Kedua
- Hukum Newton Ketiga
1. HUKUM NEWTON PERTAMA
Hukum Newton ini disebut
pula inersia (=hukum kelembaman). Ini bererti bahwa benda itu mempunyai sifat
mempertahankan;keadaannya apabila benda itu sedang bergerak maka benda itu akan
bergerak terus.demikian pula benda itu tidak sedang bergerak maka benda itu bersifat
bermalas untuk mulai bergerak. Dapat pula dikatakan bahwa semua obyek/benda
akan bergerak apabila ada gaya yang mengakibatkan pergerakanitu. Pandangan ini disipulkan hukum newton yang berbunyi :
“Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan,
kecuali kalau benda itu dipaksa untuk merubah keadaan tersebut oleh gaya-gaya
yang dikerjakan kepadanya”. hukum newton pertama ini dipakai untuk suatu
mengukur suatu pengamatan.
Secara matematika dapat
dinyatakan dengan: ∑F = 0,
artinya :

“Jumlah
gaya yang bekerja sama dengan nol”
2. HUKUM NEWTON KEDUA
Apabila ada
gaya bekerja pada suatu benda maka benda akan mengalami suatu percepatan
yang arahnya sama dengan arah gaya.percepatan(a) dan gaay (F) adalah sebanding
dalam besaran. Apabila kedua besaran ini sebanding maka maka salah satu sama
dengan hasil perkalian bilangan konstan.maka hubungan gaya (F) adalah sebanding
dalam besaran. Apabila kedua besaran ini sebanding maka salah satu adalah sama
dengan hasil perkalian bilangan konstan. Maka hubungan gaya (F) dan percepatan
(a) oleh newton dirumuskan :
F = m.a
M = massa benda
atau massa inisial m dinyatakan 1kg massa
a = percepatan 1mS-2
F = 1 kg Ms-2=
1N.
Massa benda berlainan dengan berat benda, massa benda
adalah kuantitas skalar sedangkan berat benda adalah gaya gravitasi yang
bekerja pada benda tersebut dan merupakan kuantitas vektor (Fg = gaya
grafitasi, Fg = m.g)
3. HUKUM NEWTON KETIGA
Bilamana suatu benda A memberi gaya F pada suatu benda
B, pada waktu bersamaan benda B gaya R
pada benda A ; gaya R sama dengan gaya F tetapi mempunyai arah berlawanan.
- GAYA YANG BEKERJA PADA MANUSIA
Menurut hukum pertama
Newton, bila resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol ini berarti
benda dalam keadaan setimbang statis atau setimbang dinamis. Ada dua macam gaya
yang bekerja pada tubuh manusia yaitu:
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis.
2. Gaya pada
tubuh dalam keadaan dinamis.
1. GAYA PADA TUBUH DALAM KEADAAN STATIS
Tubuh dalam keadaan statis
berarti tubuh dalam keadaan seimbang
bila ΣF = 0 dan Στ = 0 .
yang berarti, jumlah gaya ke segala arah sama dengan
nol dan jumlah momen gaya terhadap suatu titik akan sama dengan nol.
Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja
sebagai tuas
Keuntungan Mekanik didefinisikan sebagai perbandingan
antara gaya otot dan gaya berat
|
|
|||||
![]() |
Gaya Berat
Gaya Otot
(W) (M)
dimana, O = Titik
tumpu
W = Gaya berat
M = Gaya otot
LW = Lengan beban
LM = Lengan gaya otot
Karena
moment gaya terhadap titik tumpu adalah “0”, maka
W
. LW = 0
M
. LM = 0
Atau
:
W
. LW = M . LM
M = Lw
W = LM
Keuntungan Mekanik (K.M) = rumus

1.
Titik tumpu terletak diantara gaya berat dan gaya otot
![]() |
2.
Gaya berat diantara titik tumpuan dan gaya otot

![]() |
3.
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat

|
|||||||
![]() |
|||||||
|
|||||||
|
|||||||
D. PENGUNAAN PADA KLINIK
1. PADA OTOT BISEP DAN TRISEP

dengan :
R : Gaya reaksi humerus terhadap ulna
M : Gaya Otot
W : Gaya Berat
WP : Titik Pusat Gravitasi (Pusat Berat)
Gaya otot dapat ditentukan dengan cara :

L1 M – L2 Wp − Ls W = 0
2. TARIKAN OTOT DELTOID

Gaya otot deltoid dapat ditentukan dengan cara :

Sin α
E. GAYA YANG BEKERJA PADA MANUSIA DAN PENGGUNAAN KLINIK
Gaya yang bekerja pada suatu
benda/tubuh manusia bisa gaya vertikal, gaya horisontal dan gaya bentuk sudut
dengan bidang horisontal atau vertikal.
- Gaya Vertikal


- Gaya Horisontal

PENGGUNAAN KLINIK
Traksi Tulang
Pada
traksi tulang ini, berat beban:


- Traksi Kulit
Pada kulit ini, berat badan

Traksi kulit hanya diperuntukkan untuk anak-anak dibawah 12 tahun.
- Gaya Yang Membentuk Sudut
·
Dua gaya
dalam satu titik

·
Tiga gaya
dalam satu titik
Bila ada 3 buah gaya yang terletak pada satu titik dan
dalam keadaan setimbang statis, menurut aturan sinus berlaku


PENERAPAN KLINIK


Traksi Kaki Traksi Kepala
F. BALISTOKARDIOGRAF

penyangga ini praktis tidak ada gesekan, sehingga bila
sebuah subjek diikat erat pada platform, subjek itu dan platform bergerak
mendatar dengan setiap denyut jantung. Gerakan ini dideteksi secara eletronis
dan hasilnya, bila digambarkan terhadap waktu, dinamakan Balistokardiogram (BKG). Balistokardiogram dirancang untuk mengukur salah satu pergeseran, kecepatan atau percepatan
dari platform. Membandingkan kecepatan dan percepatan normal BKG dengan sebuah elektrokardiogram (EKG) normal. Untuk pasien – pasien ketidaknormalan, jantung BKG
menunjukkan perubahan – perubahan karakteristik yang menjadikan BKG suatu
piranti yang berharga dalam diagnosis penyakit – penyakit jantung.



G. APLIKASI HUKUM HIDROSTATIKA DALAM KEPERAWATAN
Hidrostatika adalah ilmu
yang mempelajari tentang fluida yang diam. Contoh-contoh yang digunakan dalam
pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan hidrostatika adalah
1. Peletakan Cairan Infus

Sebelum dipasangi infus, tubuh pasien harus diukur
terlebih dahulu tekanan darahnya. Setelah diukur baru kemudian dipasangi infus.
Posisi infus diatur sedemikian rupa agar tekanan aliran dari cairan infus lebih
besar dari tekanan darah. Kalau tekanan cairan infus lebih kecil dari tekanan
darah keadaannya akan terbalik yakni darah akan masuk ke dalam kantong infus.
Oleh
karena itu pemasangan cairan infus diposisikan lebih tinggi dari pergelangan
tangan pasien agar cairan infusnya mau masuk ke dalam tubuh pasien. Apabila
cairan infus diposisikan lebih rendah dari posisi pasien maka, cairan tidak
akan masuk ke pasien. Melainkan darah yang akan masuk ke cairan infus.
H. APLIKASI HUKUM
HIDRODINAMIKA DALAM KEPERAWATAN
Hidrodinamika adalah ilmu
yang mempelajari tentang fluida yang mengalir. Contoh-contoh yang digunakan
dalam pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan hidrodinamika.
1. Sphyganometer (Tensimeter
)

Sphygmomanometer atau Blood Pressure
Manometer, dikenal dengan nama Tensimeter. Kegunaannya yaitu untuk mengukur
tekanan darah tubuh, berapa angka sistol (pada waktu jantung kuncup) dan berapa
angka diastol (pada waktu jantung mengembang kembali).
Sphygmamometer terdiri dari manometer
air raksa, pressure cuff, dan stetoskop. Pressure cuff dipasang pada lengan
kemudian dipompa perlahan-lahan dengan tujuan aliran darah dapat distop, tampak
air raksa dalam tabung naik pada skala tertentu, kemudian pressure cuff dilepas
secara perlahan-lahan.
Stetoskop diletakkan pada lengan daerah volar tepat diatas arteri
brakhialis, melalui stetoskop akan terdengar suara vibrasi turbulensi darah
yang disebut bunyi Korotkoff (suara K). K ini adalah tekanan sistolik.
2.
Tonometer

Tonometer
adalah suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan untuk
mengetahui TIO (Tekanan Intra Okuler) pada mata. Alat ini dipakai untuk
mengukur tekanan intra okuler apakah si penderita menderita glukoma atau tidak.
Satuan tonometer adalah Hg atau Torr. Harga normal tekanan intraokuler 12-23 mm
Hg.
3. Sistometer

Sistometer
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan kandung kemih. Alat
sistometer terdiri dari pipa kapiler yang mengandung skala dalam cm H2O. Pipa
kapiler ini dihubungan dengan jarum melalui pipa karet.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biomekanika adalah suatu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak
benda dan gaya-gaya yang menyebabkan gerak benda itu. Dalam biomekanika terdapat 3 hukum dasar yang
di cetuskan oleh Issac Newton :
1. Hukum Newton Pertama
2. Hukum Newton Kedua
3. Hukum Newton Ketiga
Gaya pada tubuh terbagi
menjadi dua tipe yaitu keadaan dinamis dan statis. Dan gaya yangbekerja pada
suatu benda/ manusia bisa gaya vertikal atau horizontal dan gaya bentuk sudut
dengan bidang horizontal dan vertika. Contoh penerapan klinik dengan
menggunakan gaya adalah traksi kepala, traksi leher, traksi tulang, dan traksi
kulit.
Ada dua hukum dari prinsip
biomekanika, yaitu hukum hidrostatika dan hidro dinamika. Hidrodtatistika adalah
ilmu yang mempelajari tentan fluida yang diam. Contoh penerapannya adalah
peletakan cairan infus. Hidrodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang
fluida yang bergerak. Contoh penerapannya adalah Spghygmamometer, Tonometer dan
Sistometer.
B. SARAN
Diharapkan
para perawat mengetahui dan menegertidengan ilmu ini, karena ilmu ini sangat
penting dalam dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
fadliama-keperawatan-stikesinul-surabaya.pdf
dr. J.F Gabriel.1988.Fisika
Kedokteran. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar