Welcome to Erni's Zone... Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Dan Follownya :D

Senin, 22 Desember 2014

Bioakustik

 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
             Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi / getaran dari molekul-molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoodinasi menghasilkan gelombang serta mentransmisikn energibahkan tidak pernah terjadi pemindahan partikel.
            Ultrasonik/bunyi ultra dihasilkan oleh magnet listrik dan “Kristal piezo electric” dengan frekuensi di atas 20.000 Hz.

1.2 tujuan
            1.mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian Bioakustik.
            2.mahasiswa dapat mengetahui tentang ultrasonik dalam bidang kedokteran.


1.3 Rumusan masalah
            1.apa yang dimaksud dengan bioakustik
            2.apa yang dimaksud dengan ultrasonik dalam bidang kedokteran.










1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DefinisiBioakustik
          Bioakustik berasal dari kata bio dan akustika, bio artinya hidup atau hayat dan akustika berarti kajian getaran dan bunyi. Sedangkan menurut istilah akustika berarti bagian pisis pendengaran yang tercakup dalam suatu bidang. Bioakustik adalah suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi atau getaran molekul – molekul dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang, jadi Bioakustik yaitu ilmu yang mempelajari tentang proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh mahluk hidup.

2.2  Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi yaitu gelombang yang dihasilkan akibat adanya vibrasi atau getaran dari suatu bunyi, sedangkan bunyi itu adalah rambatan, usikan elastis dalam medium konibue ( tiga dimensi ).
Gelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanika pada gas, zat cair atau gas yang merambat kedepan dengan kecepatan. Gelombang bunyi menjalar secara tranversal atau secara longitudinal. Secara tranversal arahnya tegak lurus dengan arah getaran sedangkan secara longitudinal arah rambatnya sejajar dengan arah getaran.
Gelombag bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan dan diserap oleh benda. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang tidak tampak, cara merambat gelombang bunyi mirip merambatnya gelombang dipermukaan air. Jadi gelombang bunyi merambat ke segala arah, bunyi hanya dapat merambat melalui medium perantara misalnya udara, air dan kayu. Tanpa medium perantara gelombang bunyi tidak dapat merambat sehingga tidak terdengar. Bunyi tidak dapat terdengar diruang hampa udara      ( vakum ), diangkasa luar dan di bulan.





2
      2.3  Kecepatan Bunyi / Cepat Rambat Bunyi
Kecepatan bunyi yaitu jarak yang ditempuh bunyi dalam waktu satu sekon. Bunyi memerlukan waktu untuk merambat melalui medium udara dari satu tempat ke tempat lain. Cepat rambat bunyi diudara pertama diselidiki oleh Fisikiawan Belanda yaitu Moll dan Van Beek, selain itu ilmuwan yang pernah melakukan penyelidikan cepat rambat bunyi didalam zat padat, zat cair dan zat gas adalah Otto Von Guericke ( 1602-1686 ). Dia merupakan seorang Fisikiawan berkebangsaan Jerman.
Kesimpulannya, zat padat merupakan medium perambatan bunyi yang paling baik dibandingkan zat cair dan gas.
Untuk merambat melalui suatu medium, bunyi memerlukan waktu tertentu yang disebut cepat rambat bunyi ( v ), waktu tempuh ( t ), dan jarak tempuh ( s ).



Rumus : V = S
                      t
Ket :
V = Kecepatan ( meter / sekon )
S  = Jarak ( Jarak )
t  =  Waktu ( Sekon )
Cepat rambat bunyi pada berbagai medium perantara berbeda-beda seperti terlihat pada table berikut :
No
Medium Perantara
Cepat Rambat Bunyi ( m/s )
1
Kaca
5.170
2
Besi
5.120
3
Alumunium
5000
4
Emas
2030
5
Air
1446
6
Udara ( 20oC )
343
7
Kayu
500
8
Karbon dioksida ( CO2 )
267
3
Cepat rambat bunyi diudara dipengaruhi oleh suhu udara. Makin tinggi suhu udara, makin cepat rambat bunyi pada suhu 0oC cepat rambat bunyi diudara, 334 m/s , pada suhu 15oC sebesar 340 m/s , pada suhu 20oC sebesar 343 m/s dan pada suhu 25oC sebesar 347  m/s.
Besar cepat rambat bunyi dalam suatu tertentu dapat dihitung seperti rumusan dibawah ini
V = Vo + 0,6 T
Ket :
V  = Cepat rambat bunyi pada suhu To C ( m/s )
Vo = Cepat rambat bunyi pada suhu 0o C ( m/s )
T   = Suhu ( oC )

      2.4  Sifat – Sifat Gelombang Bunyi
a.       Memantulkan, misalnya seorang yang sedang berteriak diatas bukit maka sesaat kemudian akan terdengar bunyi pantulan yang dihasilkan dari teriakannya itu.
b.      Diteruskan misalnya orang yang sedang memandang adzan suaranya akan diteruskan oleh udara, contoh lainnya kita bisa mengetahui arah datangnya kereta api melalui rel kereta api.
c.       Diserap misalnya sekelompok anak muda yang sedang bermain musik distudio yang memakai penyadap suara maka bunyi musik tersebut tidak akan terdengar keluar.

      2.5 Klasifikasi Gelombang Bunyi   
Gelombang bunyi dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensi yaitu Infrasonic ( bunyi infra ), Audiosonik ( bunyi jangkauan pendengaran ) dan Ultrasonic ( Bunyi ultra ).
1.Infrasonik
Gelombang bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz bunyi pada frekuensi ini tidak dapat didengar manusia. Pada frekuensi ini gelombang bunyi hanya dapat didengar oleh binatang tertentu seperti jangkrik.


4
2.Audiosonik
Frekuesi gelombang bunyi audiosonik berkisar antara 20 Hz – 20.000 Hz bunyi pada rentang frekuensi inilah yang dapat didengar manusia rentang frekuensi ini dinamakan jangkauan pendengaran.
3.Ultrasonik
Gelombang bunyi ultrasonik memiliki frekuensi diatas 20.000 Hz. Bunyi pada  frekuensi ini tidak dapat didengar manusia. Binatang yang dapat mendengar ultrasonic antara lain anjing dapat mendengar frekuensi 50.000 Hz, kelelawar dapat mendeteksi frekuensi sampai 100.000 hz.

2.6  Intensitas Bunyi
Intensitas bunyi adalah energi bunyi tiap satuan waktu yang menembus secara tegak lurus bidang persatuan luas.

I =   P  =   P
       A     4  r2
Ket :
A = Luas alas
P = Energi yang dimiliki
I = Intensitas bunyi

            Perbedaan Intensitas yang dapat didengar oleh 2 ditektor bunyi yang memiliki jarak berbeda dari sebuah sumber bunyi ditentukan sebagai berikut :
I2  : I1  =  r12  : r22
            Untuk menghitung intensitas bunyi perlu mengetahui energi yang dibawa oleh gelombang bunyi. Energi gelombang bunyi ada 2 yaitu :
      1.      Energi Potensial Bunyi
      2.      Energi Kinetik
5
Intensitas gelombang bunyi ( I ) yaitu energi yang melewati medium I m2 / detik atau watt / m2.
Rumusnya adalah : I = 1 /2   v A2 ( 2  f )2 =  1 /2  2 ( A )2
Ket :
    =  Massa jenis medium ( kg / m3 )
v  =  Kecepatan bunyi ( m / detik )
    =  2 = Impedansi Akustik
A =  Maksimum amplitude atom – atom / molekul
F  =  Frekuensi
W =  2  f  = Frekuensi sudut
Intensitas ( I ) dapat pula dinyatakan sebagai berikut :
I = PO2
      2Z
PO = Perubahan Tekanan Maksimum ( N / m2 )

2.7 Fenomena gelombang bunyi dan gelombang akustik
1.Sumber bunyi
            Banyak sekali fenomena menghasilkan bunyi, misalnya pembakaran minyak dalam suatu mesin, selalu menghasilkan bunyi. Bunyi yang dihasilkan instrumen music,gerakan dahan, pohon atau daun juga menghasilkan bunyi. Ruang mulut dan ruang hidung manusia merupakan struktur resonansi untuk menghasilkan vibrasi melalui pita suara , demikian pula garputala yang digetarkan akan menghasilkan bunyi. Dari contoh diatas dapat disimpulkan bunyi itu bisa berasal dari alam, dan bisa berasal dari perbuatan manusia.
2.Sumber akustik
A. Absorpsi
            Suatu fenomena akustik ketika gelombang suara mengenai suatu material, maka material itu akan menyerap sebagian atau seluruh energy gelombang suara yang membentuknya.
B. Refleksi
            Suatu fenomena akustik ketika gelombang suara mengenai suatu material, maka material itu akan memantulkan sebagian atau seluruh energy gelombeng suara yang membenturnya

6
C. refraksi
            Suatu fenomena akustik ketika gelombang berubah arah rambat saat gelombang suara tersebut merambat melalui dua lapisan material yang berbeda.
D. difraksi
            Suatu fenomena akustik ketika arah rambat gelombang suara yang sebelumnya merambat pada suatu arah menjadi banyak arah. Saat fenomena ini terjadi, energy yang dibawa oleh gelombang suara menjadii  terpecah-pecah dan mengalir sesuai dengan arah variasi difraksi.

E. difusi
            Suatu fenomena akustik ketika gelombang suara dilepaskan dalam suatu ruang yang tingkat suaranya tidak sama disetiap titik. Gelombang suara yang memiliki tekanan suara tertentu akan mengalir menuju semua titik yang tingkat tekanan suaranya lebih rendah.
F. transmisi.
            Suatu fenomena akustik ketika suatu gelombang suara mengenai suatu permukaan material dan material tersebut meneruskan rambatan suara sebagia atau seluruh energy gelombang suara yang membentuknya.
2.8 mekanisme penerimaan gelombang bunyi
1.  Mekanisme Pendengaran
Bunyi ditangkap dan diterima oleh telinga luar, seperti daun telinga, lubang telinga, dan liang pendengaran, kemudian melewati membran timpani yang telah menangkap bunyi dari telinga luar tadi. Setelah menerima rangsang bunyi, gendang telinga kembali meneruskannya ke tulang-tulang pendengaran. Disini, tulang martil, landasan, dan sanggurdi mereka memperkuat getaran/impuls dan kemudian meneruskannya kembali ke koklea/rumah siput dan merangsang saraf di sekitar cairan rumah siput dan dikirim ke otak. Selanjutnya di otak, suara tersebut diolah sehingga dapat mendengar dan mengartikannya.
2. Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya
1. Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran
2. Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil,landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
3.  Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengahlingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)
7
Fungsi bagian-bagian indra pendengar :
a.    Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi untuk menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi.
b.    Membran Timpani berfungsi untuk menangkap getaran.
c. Gendang telinga berfungsi untuk menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam, yakni dari udara ke tulang pendengaran.
d. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi untuk memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
e. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah siput) berfungsi untuk mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tiga saluran setengah lingkaran juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
4. Serumen: Melindungi telinga dari kerusakan dan infeksi.
5. Saluran Eustachius: Menghubungkan telinga tengah dengan bagian telinga belakang.

2.  Faktor yang Mengakibatkan Seseorang Kehilangan Pendengaran
Gangguan pendengaran bisa terjadi pada siapa saja dan pada semua umur , bisa sementara dan bahkan permanen. Gangguan pendengaran disebabkan karena salah satu atau lebih, bagian dari telinga tidak dapat berfungsi secara normal
Jenis Gangguan Pendengaran :
1.    Gangguan Pendengaran Konduktif : Terjadi ketika gelombang suara terhalang masuknya dari lubang telinga dan gendang telinga menuju ke rumah siput ( koklea ) dan Saraf Pendengaran (Auditory Nerve).
Beberapa penyebab gangguan pendengaran ini :
      Infeksi Telinga Tengah (otitis media)
      Peradangan yang ditimbulkan menyebabkan cairan yang menumpuk di telinga tengah serta dapat merusak gendang telinga.
      Kista di liang telinga
      Tumor di telinga tengah
      Sumbatan Cerumen atau Benda Asing (kotoran telinga)

8
      Pengapuran atau kekakuan pada:
-       Gendang telinga (timpanosklerosis)
-       Tulang-tulang pendengaran (otosklerosis)
2.    Gangguan Pendengaran Sensorineural/Saraf : Terjadi ketika rumah siput ( koklea) atau saraf pendengaran fungsinya menurun. Disebabkan adanya kerusakan pada telinga bagian dalam atau pada jalur saraf pendengaran ke otak dan biasanya bersifat menetap/permanen.
Beberapa penyebab gangguan pendengaran ini :
      Faktor Usia
      Dikenal dengan presbikusis. Terjadi secara berangsur-angsur, sehingga kadang-kadang tidak disadari.
      Paparan terhadap Kebisingan
      Suara mesin di pabrik atau suara musik yang keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
      Penyakit atau Trauma
      Penyakit Meniere Syndrome (disertai dengan vertigo, mual, dan tinitus), tumor, cedera kepala waktu lahir, dan juga dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti TORCHS (toksoplasma, rubella, citomegalovirus, herpes, dan syphilis), dan diabetes melitus.
      Obat-obatan (ototoxic) seperti: pemakaian aspirin dosis tinggi, beberapa antibiotika, diuretika, dan kemoterapi. Sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan.
Faktor-Faktor Lain:
      Merokok dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah ke telinga dalam.
      Faktor genetika/keturunan.
      Akibat dari penyakit sistemik lainnya. 
3.    Gangguan Pendengaran Campuran : Campuran atau gabungan antara gangguan pendengaran konduktif dan saraf. Dimana gangguan pendengaran ini disebabkan karena adanya gangguan pada jalur konduktif dan sensorineural/saraf.



9
Derajat Gangguan Pendengaran, berdasarkan ambang dengar hantaran udara :
      Normal: 0 - 20 dB
      Kurang Dengar :
-       Ringan (mild hearing loss) : 21 - 40 dB
-       Sedang (moderate hearing loss) : 41 - 70 dB
-       Berat (severe hearing loss) : 71 - 90 dB
      Tuli (deaf) : > 90 dB

2.9  Mekanisme gelombang ultrasonik
A.pengertian
            Ultrasonik atau bunyi ultra dihasilkan oleh magnet listrik dan “Kristal piezo electric” dengan frekuensi diatas 20.000 Hz
B.prinsip penggunaan ultrasonik
            Efek Doppler merupakan dasar penggunaan ultrasonik yang terjadi perubahaan frekuensi akibat adanya pergerakan pendengaran atau sebaliknya dan getaran bunyi yang dikirim ke tempat tertentu  ( ke objek ) akan direfleksi oleh objek itu sendiri .
C.efek gelombang ultrasonik
            Ultrasonik sama dengan gelombang bunyi hanya saja frekuensi yang sangat tinggi dan mempunyai efek :
1.Mekanik
            Yaitu membentuk emulsi asap / awan dan disintegrasi beberapa benda padat , dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu
2.Panas
            Nelson Heerich  dan Krusen, menunjukan bahwa sebagian ultrasonik mengalami refleksi pada titik yang bersangkutan, sedangkan sebagian lagi pada titik tersebut mengalami perubahan panas. Pada jaringan bias terjadi pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi
3.Kimia
            Gelombang ultrasonik menyebabkan proses oksidasidan terjadi hidrolisasi pada ikatan polyester.


10
4.Efek biologis
            Efek yang ditimbulkan ultrasonik ini merupakan gabungan dari berbagai efek misalnya akibat pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah.selain itu ultrasonik menyebabkan peningkatan permeabilitas membrane sel dan kapiler serta merangsang aktifitas sel. Sesuai hokum Van’t Hoff (menimbulkan panas) otok mengalami paralyse dan sel-sel hancur bakteri, virus dapat mengalami kehancuran.selain itu menyebabkan keletihan pada tubuh manusia apabila daya ultrasonik ditingkatkan
C.Penggunaan dalam bidang kedokteran
            Dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat gelombang bunyi ultra maka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.
1.Ultrasonik sebagai pelengkap diagnosis
            a. A Skanning
Disini yang akan dicari adalah besar amplitudo sehingga disebut A Skanning, bunyi yang dihasilkan oleh piezo electric melalui transducer akan mencapai dinding B kemudian dipantulkan ke dinding  A dan diterima oleh dinding T
            b. B Skanning
B Skanning  ini disebut pula Bright scanning. Metode skanning ini banyak dipakai di klinik oleh karena metode ini bisa memperoleh pandangan/gambaran dua dimensi dari bagian tubuh. Prinsip B skanning  sama dengan A skanning, hanya saja pada B skanning transducernya digerakan (moving) sedangkan pada A skanning transducernya tidak digerakan.
c. M skanning 
M skanning atau modulation scanning ini merupakan dua metode yang digunakan dalam kaitan untuk memperoleh informasi gerakan alat-alat dengan mempergunakan ultrasonik. Misalnya dalam hal mempelajari gerakan jantung dan gerakan vulva, atau teknik Doppler yang dipergunakan untuk mengukur aliran darah. Pada M skanning di mana A akan dalam keadaan stasioner sedangkan acho yang terjadi berupa dot dari B akan.






11
2.Hal-hal yang didiagnosis dengan ultrasonik
            Sesuai dengan metode skanning yang dipakai maka ultrasonik dapat dipergunakan untuk diagnosis :
a.       A Skanning
Mendiagnosis tumor otak (echo encephalo graphy), memberi informasi tentang penyakit-penyakit mata, daerah/lokasi yang dalam dari bola mata, menentukan apakah cornea atau lensa yang opaque atau ada tumor-tumor retina 
b.   B Skanning
1) untuk memperoleh informasi struktur dalam dari tubuh manusia. Misalnya hati, lambung, usus, mata, mamma,jantung janin.
2) Untuk mendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu,kelainan dari uterus/kandung peranakan dan kasus-kasus pendarahan yang abnormal,serta threatened abortus (abortus yang sedang berlangsung).
3) Lebih banyak memberi informasi dari pada X-ray  dan sedikit resiko yang terjadi. Misalnya X-ray hanya dapat mendeteksi kista yang radiopaque sedangkan B skanning lebih banyak memberi petunjuk tentang tipe berbagai kista
            c.M skanning
1) Memberi informasi tentang jantung, valvula jantung, pericardial effusion ( timbunan zat air dalam kantong jantung)
2) M skanning mempunyai kelebihan yaitu dapat dikerjakan sembari pengobatan berlangsung untuk menunjukkan kemajuan dalam pengobatan.
3. Penggunaan Ultrasonik Dalam Pengobataan
            Ultrasonik mempunyai efek kimia dan biologi maka ultrasonik dapat dipergunakan dalam pengobatan.
4. Aplikasi Gelombang Ultrasonik di Bidang Kesehatan
Pemeriksaan bagian dalam tubuh manusia dengan Ultrasonik dinamakan USG (Ultrasonografi)  merupakan aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kedokteran.  Pemeriksaan dengan menggunakan Ultrasonografi  memanfaatkan sifat gelombang yaitu bisa dipantulkan termasuk gelombang bunyi.



12
Sebagai contoh aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kedokteran adalah pemeriksaan  janin dan ibu hamil oleh dokter spesialis kandungan  dan kebidanan.  Dengan  mengamati  layar monitor dokter bisa mengetahui  ukuran janin, denyut jantung sampai jenis kelamin, maka dokter bisa memonitor pertumbuhan serta kesehatan janin.
Pemeriksaan dengan Ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan menggunakan sinar-x (sinar Rontgen) baik bagi ibu yang mengandung atau bagi janin.
Ultrasonik tidak akan merusak material yang dilewatinya  karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang mekanik sehingga pemeriksaan Ultrasonografi disebut Pengujian tak merusak (non destructive testing) disingkat  NDT.  Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kedokteran  yang lain adalah penggunaan ultrasonografi  untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak.
Kelebihan penggunaan Ultrasonografi dibanding penggunaan sinar x adalah:
Ultrasonografi lebih aman  untuk melihat janin di dalam rahim ibu hamil dibanding sinar x karena sinar x dapat meng-ionisasi sel hidup
Ultrasonografi dapat digunakan terus menerus untuk melihat pergerakan serta perkembangan sebuah janin

Ultrasonografi dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit melalui selang waktu dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik. Sedangkan gambar yang dihasilkan oleh sinax datar tanpa petunjuk jarak letak sebuah benda atau kedalaman benda.
Ultrasonigrafi mampu mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh yang tidak dapat dilakukan oleh sinar x sehingga mampu menemukan tumor atau gumpalan lunak di tubuh manusia.
Gelombang ultrasonik dengan intensitas yang sangat tinggi, yaitu 107W/m2, digunakan untuk diagnosa dan pengolahan seperti menghancurkan jaringan dalam tubuh yang tidak diinginkan (misalnya tumor atau batu ginjal). Gelombang ultrasonic dapat juga digunakan untuk terapi, misalnya untuk memberi pemanasan pada bagian tubuh yang luka. 



13
5. Rumus dan Penggunaannya pada Efek Doppler
Ketika kita mendekati sumber bunyi maka frekuensi yang terdengar akan lebih keras. Sebaliknya jika kita menjauhi sumber bunyi maka frekuensi yang didengar akan lebih kecil. Peristiwa ini pertama kali dipikirkan oleh fisikawan Austria bernama Christian Andreas Doppler (1803 – 1855). Dengan demikian peristiwa seperti ini dikenal dengan efek Doppler. Efek Doppler adalah sebuah peristiwa jika ada sebuah sumber bunyi dan  pendengar yang bergerak relative satu sama lain (menjauhi atau mendekati) maka frekuensi yang didengar oleh pendengar tidak sama dengan frekuensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi.
Maka untuk menentukan berapa besar frekuensi yang didengar oleh pendengar bisa kita cari dengan persamaan sebagai berikut :
 Fp = V ± Vp / V ± Vs x Fs     Keterangan :
                                             Fp   : Frekuensi pendengar (Hz)
Fs   : Frekuensi sumber bunyi (Hz)
V    : Kecepatan merambatnya gelombang di udara (m/s)
Vp  : Kecepatan pendengar (m/s)
Vs   : Kecepatan sumber bunyi (m/s)

Dari rumus di atas, terdapat beberapa ketentuan penggunaannya (+-) mengenai rumus itu sendiri, yakni :
      Jika sumber bunyi  bergerak mendekati pendengar maka kecepatan sumber bunyi (Vs) bernilai negatif (Vs = -), jika bergerak sebaliknya maka bernilai positif (Vs = +)
      Jika pendengar mendekati sumber bunyi maka kecepatan pendengar (Vp) bernilai positif (Vp = +), jika bergerak sebaliknya maka bernilai negatif (Vp = - )






14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            . Bioakustik adalah suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi atau getaran molekul – molekul dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang, jadi Bioakustik yaitu ilmu yang mempelajari tentang proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh mahluk hidup
            Ultrasonik atau bunyi ultra dihasilkan oleh magnet listrik dan “Kristal piezo electric” dengan frekuensi diatas 20.000 Hz
3.2 Saran
            Kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi dari kesehatan harus bisa memahami betul apa itu Bioakustik , sebab Bioakustik ini sangat penting dalam dunia kesehatan karena sebagian besar alat medis  menggunakan energy Bioakustik , sehingga kita bisa menerapkan ilmu ini di rumah sakit yang nantinya menjadi tempat kerja kita.















15
Daftar pustaka
Buku
1.      Dr. J.F. Gabriel, FisikaKedokteran, BukuKedokteran EGC, 1988.

web


















16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar